Home Forum Riset UNU Cirebon Simak 4 Jenis Metode Penelitian dan Contohnya Ini, Yuk!

Melihat 1 tulisan (dari total 1)
  • Penulis
    Tulisan-tulisan
  • #2527
    asepx
    Peserta

    Sudah pernahkah kamu dengar mengenai cara dalam satu riset? Cara dalam riset adalah beberapa langkah yang penting dikerjakan seorang periset saat pecahkan satu permasalahan. Nanti, hasil yang didapat harus juga bisa dipertanggungjawabkan dengan ilmiah.

    Sekarang, cara riset memang sedikit dipakai di kursi sekolah. Tetapi, jika kamu lanjut kuliah serta bertemu skripsi, cara riset akan berefek pada hasil skripsi kamu, lho. Wah, jika begitu lebih baik kamu cari info dari saat ini ya, beberapa jenis cara riset apapun yang ada. Siapa tahu, telah dari saat ini kamu di inspirasi ingin buat skripsi apa!

    1. Cara Eksperimental

    Riset memakai cara eksperimental akan kumpulkan data dengan beberapa jenis langkah, dari mulai survey, pemantauan, sampai interviu. Perbedaannya, cara ini akan membagi objek penelitiannya jadi dua kelompok—kelompok uji coba serta barisan kontrol.

    Ke-2 barisan diupayakan untuk punya karakter yang semirip kemungkinan. Barisan uji coba akan terima perlakuan baru dari periset, contohnya kebijaksanaan baru, sesaat barisan kontrol tidak. Bagaimanakah cara memproses serta menganalisa data?

    Nanti, data akan terhimpun sesuai langkah pengumpulannya. Sebagai garis besar dari riset ini adalah dari hasil perlakuan baru pada barisan uji coba. Jika hasilnya tidak punya ketidaksamaan yang relevan jika dibanding dengan barisan kontrol, karena itu bisa ditarik rangkuman jika perlakuan baru itu tidak punya dampak relevan juga.

    Contohnya, satu sekolah berwacana untuk kurangi jumlahnya canon eos m10 waktu yang dihabiskan siswa untuk bermain game. Sekumpulan siswa yang habiskan lebih dari 5 jam dalam satu hari untuk bermain game disatukan serta dibagi ke dua barisan. Pada barisan pertama, siswa diberi kegiatan baru jadi alternatif game, sesaat pada barisan ke-2, siswa tidak diberi kegiatan apa saja.

    2. Cara Longitudinal

    Riset memakai cara longitudinal akan kumpulkan data dengan beberapa jenis langkah, tetapi yang paling biasa dikerjakan adalah survey. Sampel riset akan diberi quesioner/angket yang perlu diisi. Selanjutnya, dalam periode waktu khusus sesudah lakukan survey yang pertama, periset akan lakukan survey ke-2, dan sebagainya untuk selanjutnya cari perkembangan yang berlangsung. Tidak ada ketetapan berapakah kali periset harus mengulang-ulang surveinya, tetapi, umumnya dikerjakan minimal sekitar 2x.

    Bagaimanakah cara memproses serta menganalisa data? Data yang sudah terhimpun bisa diproses dan dikaji dengan manual atau dengan piranti lunak yang berperan jadi pengolah data.

    Contoh dari pemakaian cara longitudinal, contohnya, seorang periset akan lakukan riset pada bekas pecandu narkoba dalam lingkungan warga dengan lakukan interviu pada simpatisan dipilih. Hasil interviu akan dicatat baik-baik untuk jadikan arsip. Lalu, tiap enam bulan, periset akan mendatangi simpatisan yang sama untuk lihat perkembangan/perubahannya.

    3. Cara Deskriptif

    Sesuai namanya, dalam riset dengan cara deskriptif, periset akan menggambarkan satu kejadian dengan berdasar pada pengalaman simpatisan analisa dan hasil pemantauan yang sudah dilakukan. Data yang terhimpun disebutkan data deskriptif/data naratif. Tidak hanya memakai pemantauan saat kumpulkan data, langkah lain yang umum dipakai ialah interviu.

    Langkah memproses data cara deskriptif, data yang sudah terhimpun akan diproses selanjutnya dikaji dengan mengkoding arti/frase/cerita khusus yang diambil dari data deskriptif.

    Contohnya, seorang periset akan lakukan riset pada masyarakat yang tempati rumah di bantaran kali. Sebelum lakukan penelitiannya, periset akan membuat rumusan permasalahan berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang biasanya diawali dalam kata bertanya ‘apa’. Rumusan permasalahan itu akan dijawabnya dengan menggambarkan.

    4. Cara Studi Masalah

    Riset yang memakai cara studi masalah umumnya mendapatkan data yang diperlukan melalui beberapa langkah, diawali pada interviu, pemantauan, atau kontrol dokumen. Ketidaksamaan dari cara ini dengan cara yang lain ialah cakupan riset yang lebih terbatas, hingga sangat mungkin periset untuk lakukan penelitiannya lebih dalam.

    Data yang didapat selanjutnya akan diproses serta dikaji sebelumnya setelah periset terlebih dulu lakukan koding—merangkai variabel-variabel yang sama-sama terkait untuk selanjutnya dikaji, baik dengan manual atau dengan pertolongan dari piranti lunak pemrosesan data.

    Contohnya, seorang periset lakukan riset pada dampak edukasi kecerdasan emosi di sekolah pada bullying yang ramai berlangsung di golongan remaja. Riset ini punya cakupan yang terbatas serta detil.

Melihat 1 tulisan (dari total 1)
  • Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.